Biarkan Buah Hati Melampiaskan Amarah, Ini Alasannya

Islampedia - Anak-anak mengamuk, berteriak atau menangis tak ada habisnya jadi situasi yang sangat 'menantang' bagi orangtua. Dalam situasi tersebut anak jadi sulit dikendalikan, emosinya meledak dan kita pun dengan mudah terpancing emosi.


Biarkan Buah Hati Melampiaskan Amarah, Ini Alasannya


Sebenarnya saat anak sedang mengamuk dan melampiaskan amarahnya, merupakan proses ia belajar. Belajar untuk mengeluarkan emosi negatif yang dirasakannya. Bisa karena marah, kesal, kecewa atau mungkin hanya karena lelah dan mengantuk.

Percaya atau tidak, ketika anak marah, sebenarnya sangat penting pada kesehatan emosi anak, kita pun bisa belajar lebih tenang dengan menghadapi mereka. Termasuk mengajari si kecil bagaimana mengontrol emosinya. Biarkan sesaat ketika anak marah dan menangis.

" Airmata mengandung kortisol, hormon stres. Ketika kita menangis, secara tidak langsung kita melepaskan stres dari tubuh. Airmata juga ditemukan sebagai penurun tekanan darah.

Ketika anak Anda marah, frustasi, atau merengek, nantinya ia akan merasa lebih baik. Menangis bukan artinya sedang terluka, tapi proses agar tidak terluka," ujar Deborah MacNamara, Ph.D, seorang konselor parenting, dikutip dari Parents.

Menangis juga bisa membantu anak belajar. Mungkin saat bermain anak bingung harus melakukan apa lagi dan akibatnya ia marah. Setelah selesai marah biasanya ia akan duduk dan melanjutkan permainannya.

" Itu tanda bahwa anak sedang mengekspresikan frustasi untuk membantunya menyegarkan pikiran sehingga ia bisa belajar hal baru. Ketika anak tidak bisa berkonsentrasi atau mendengarkan, biasanya ada permasalahan emosi yang menutupinya langkahnya," ujar Patty Wipfler, pendiri Hand in Hand Parenting.

Saat anak melampiaskan emosi, juga bisa mendekatkan hubungan dengan orangtuanya. Mungkin sulit dipercaya, tapi perhatikan dan tunggu saja. Anak yang marah mungkin kelihatannya tidak seperti menghargai orangtua, tapi dengan respons yang hangat dari orangtua yang terjadi malah sebaliknya.

" Biarkan amarahnya tanpa mencoba untuk menghentikannya. Jangan bicara terlalu banyak dan tenangkan mereka seperti memeluknya. Dengan banyak memeluk anak akan tahu kalau Anda mencintainya dalam kondisi apapun," ujar Wipfler.
Sumber     : dream.co.id