Terungkap! Alasan Mobil Itu Kabur saat Razia

Islampedia - Alasan sopir Mobil Honda City yang jadi sasaran tembakan polisi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, karena kabur saat razia kendaraan, akhirnya terungkap.


Terungkap! Alasan Mobil Itu Kabur saat Razia
Menurut pengakuan, Wawan, suami, Novianti (35), salah penumpang yang ikut jadi korban penembakan. Si sopir yang bernama Diki rupanya takut dan buru-buru memacu mobilnya karena tak ada SIM. Selain itu pajak mobil juga mati

" Kata istri saya, mobil ditembak dari belakang. Lalu mobil lari," kata Wawan Triatno di RSUD Sobirin, Lubuklinggau dikutip dari laman gosumbar.com, Rabu 19 April 2017.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Simpang Periuk, Lubuklinggau, Selasa kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, polisi gabungan menggelar razia terkait pencurian kendaraan bermotor.

Saat itu mobil Honda City yang dikemudikan Diki tak berhenti. Mobil itu dikejar polisi.

Polisi menyebut sudah melakukan tembakan peringatan, tapi mobil tak berhenti. Akhirnya mobil ditembak.

Detik-detik Polisi Tembak Mobil yang Tak Berhenti Saat Dirazia
Mobil sedan Honda City jadi sasaran penembakan anggota polisi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Mobil itu ditembak karena tidak mau berhenti saat polisi menggelar razia Cipta Kondisi.

Razia gabungan tersebut digelar di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Sumsel, Selasa 19 April 2017, sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum razia, Kapolsek Timur AKP M Ismail sudah memberikan arahan agar personel polisi tidak menggunakan senjata api dalam bertugas.

Sekitar pukul 11.30 WIB, kejadian itu bermulai saat mobil sedan Honda City warna hitam Nopol BG 1488 ON yang berisikan 6 warga sipil melintas dari arah Mesat Seni menuju Bandara Silampari. Berdasarkan hasil pengecekan ke Samsat, mobil tersebut tidak terdaftar.

Ketika hendak diberhentikan anggota polisi, mobil tersebut tidak mau berhenti dan mencoba menabrak anggota yang sedang melakukan razia dan warga sekitar.

Mobil tersebut awalnya datang dari arah Curup hendak menuju ke Muara Beliti untuk kondangan keluarga. Sebelum berangkat ke Muara Beliti, mobil menjemput Novi di Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau.

Setelah menjemput saudari Novi, mobil berangkat menuju Muara Beliti melintasi Jalan Fatmawati Soekarno. Sampai di Depan SMA N 5, ada razia Cipta Kondisi yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Kota Lubuklinggau.

Mobil itu tidak mau berhenti dan mencoba menabrak anggota yang sedang melakukan razia. Melihat gelagat yang tidak baik tersebut, anggota polisi mengambil inisiatif untuk mengejar.

Setibanya di Jalan SMB II Kelurahan Margamulya ada anggota Polres Lubuklinggau yang mengejar dan melakukan penembakan sebanyak 10 kali.

Setelah mobil tersebut berhenti, terdapat sekitar 6 orang di dalam mobil yang mana 4 orang mengalami luka tembak dan 1 orang meninggal. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sobirin.

Sumber     : dream.co.id